Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup
A. Indera Pendengaran dan Sistem Sonar
Tuhan menciptakan beragam karakteristik mengagumkan pada setiap
makhluknya, sesuai dengan kebutuhan setiap makhluknya. Misalnya kelelawar memiliki
sistem sonar yang mampu mendeteksi keberadaan benda disekitarnya, sehingga ia
dapat terbang di tempat yang gelap tanpa tertabrak benda lain. Lumba-lumba dan
paus yang hidup di laut juga memiliki sonar untuk mendeteksi keberadaan sumber
makanan. Anjing dengan kemampuan mendengar suara ultrasonik dapat membantu
manusia untuk menjaga rumah dari tindakan kejahatan.
Teknologi sonar yang diterapkan pada kapal laut dan alat ultrasonografi
(USG) dikembangkan dengan meniru sistem sonar yang dimiliki oleh ikan paus dan
kelelawar sehingga mendatangkan banyak manfaat bagi manusia. Oleh karena itu,
tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia.
Kita hendaknya senantiasa menyukuri apa yang telah kita miliki, karena
ciptaan Tuhan pasti sesuai dengan kebutuhan makhluknya. Jika kamu mempunyai
kapasitas mendengar pada taraf audiosonik, maka apa yang terjadi jika kalian
mendengar suara musik yang terlalu keras secara terus-menerus?
B. Ilmuwan Peneliti Telinga
Terdapat
para ahli yang mengembangkan ilmu tentang telinga, di antaranya Ar-Razi
yang mengembangkan cara mendiagnosis dan mengobati pasien THT (telinga
hidung tenggorokan). Beliau memeriksa pasien di bawah cahaya matahari
langsung, menggunakan mikroskop cermin, menggunakan spekula untuk
memeriksa telinga dan hidung, dan menggunakan penekan lidah untuk
memeriksa mulut dan tenggorokan. Ar-Razi dapat menjelaskan dengan rinci
penyebab penyakit telinga, hidung, mulut, kerongkongan, dan tenggorokan;
bahkan tercatat sebagai dokter pertama yang menjelaskan rhinorrhea (penyakit ingusan) dan penyebabnya.
2. Al-Zahrawi (936-1013 M)
Al-Zahrawi adalah perintis operasi pembedahan telinga untuk mengembalikan pendengaran pasien.
3. Ibnu Sina (980-1037 M)
Ibnu Sina dapat menjelaskan secara rinci berbagai gangguan pada THT, dan banyak penyakit lainnya.
4. Bartolomeo Eustachio (1520-1574 M)
Kamu
masih ingat saluran Eustachius? Nama tersebut diabadikan dari seorang
ahli anatomi Italia bernama Bartolomeo Eustachio (1520-1574 M).
Eustachio meneliti perkembangan struktur telinga, ginjal, adrenal,
rahim, saraf otak, dan otot. Namanya digunakan untuk menggambarkan
saluran pendengaran (saluran Eustachius), yaitu saluran yang
menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan.
C. Sistem Indra Pendengaran dan Sistem Sonar
- Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis yang disebut suara.
- Organ pendengaran pada manusia adalah telinga yang berfungsi menangkap gelombang suara dan memberikan rangsang pada sel saraf untuk diterjemahkan di otak.
- Telinga manusia dibagi menjadi 3 area, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
- Getaran merupakan gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangannya yang energinya akan merambat dalam bentuk gelombang.
- Gelombang-gelombang yang berbeda dapat memiliki periode, frekuensi, dan panjang gelombang yang berbeda.
- Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnyat tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya.
- Hubungan antara panjang gelombang ( λ ), frekuensi (f), cepat rambat (v) dan periode (T) gelombang dinyatakan dalam rumus-rumus sebagai berikut: V = λ / T = λ f
- Telinga manusia mampu mendengar bunyi dengan frekuensi 20-20.000 Hz yang disebut bunyi audiosonik. Beberapa hewan dapat mendengar bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz yang disebut bunyi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz yang disebut bunyi ultrasonik.
- Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang memiliki frekuensi sama bergetar di sekitarnya.
- Sonar merupakan suatu sistem penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksirkan ukuran, bentuk, atau kedalaman yang biasa dipakai di kapal atau hewan tertentu seperti lumba-lumba dan kelelawar.
Sumber : http://www.mtsnpenawangan.sch.id
Demikianlah Artikel Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup
Sekian artikel Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup dengan alamat link https://www.dunia-mulyadi.com/2016/02/indera-pendengaran-dan-sistem-sonar-pada-makhluk-hidup.html
0 Response to "Indera Pendengaran dan Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup"
Post a Comment
Terimakasih atas Kunjungannya serta Komentarnya.....Jangan Lupa Like and Sharenya Thanks......