Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi
Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi - Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut
akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air
dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu
dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas.
Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan
kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar
CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah.
Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya
dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan
kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas
antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk
mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat
dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan
menjadi layu bahkan mati. Sebagian besar
transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam
jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka
stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.
Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke
udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan
tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.
Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi
air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Model Stomata
Stomata
pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama
sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged aquatic plant atau tumbuhan yang
hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip dengan
stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang
berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya saja . Pandey dan Sinha
(1983) menyebutkan ada 5 type penyebaran stomata pada tanaman, yaitu :
- Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah daun saja, seperti pada apel, peach, murbei, kenari dan lain-lain.
- Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah daun dan sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat, pea dan lain-lain.
- Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi bawah daun, misalnya pada jagung, oat, rumput dan lain-lain.
- Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya lily air dan banyak tumbuhan air.
- Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial, misalnya pada tumbuhan-tumbuhan bawah air.
Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menentukan
macam-macam stomata seperti :
- Stoma phanerophore yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
- Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Biasanya sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus.
Kontrol Stomata Pada Transpirasi Dan Respirasi
Stomata berperan penting sebagai
alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman
kekeringan maka stomata akan menutup sebagai upaya untuk menahan laju
transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam membuka dan menutupnya stomata
adalah asam absisat (ABA). ABA merupakan senyawa yang berperan sebagai sinyal
adanya cekaman kekeringan sehingga stomata segera menutup. Beberapa tanaman
beradaptasi terhadap cekaman kekeringan dengan cara mengurangi ukuran stomata
dan jumlah stomata. Mekanisme membuka dan menutup stomata pada tanaman yang
toleran terhadap cekaman kekeringan sangat efektif sehingga jaringan tanaman
dapat menghindari kehilangan air melalui penguapan. Mekanisme toleransi pada
tanaman sebagai respon adanya cekaman kekeringan meliputi
- Kemampuan tanaman tetap tumbuh pada kondisi kekurangan air yaitu dengan menurunkan luas daun dan memperpendek siklus tumbuh,
- Kemampuan akar untuk menyerap air di lapisan tanah paling dalam,
- Kemampuan untuk melindungi meristem akar dari kekeringan dengan meningkatkan akumulasi senyawa tertentu seperti glisin, betain, gula alkohol atau prolin untuk osmotic adjustment dan
- Mengoptimalkan peranan stomata untuk mencegah hilangnya air melalui daun (Nguyen et al., 1997). Dengan adanya osmotic adjustment tersebut memungkinkan pertumbuhan tetap berlangsung dan stomata tetap membuka.
Laju respirasi dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain yaitu :
Ketersediaan substrat
Tersedianya
substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan
laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.
Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan
oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak
mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan
untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
Suhu
Pengaruh
faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10,
dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu
sebesar 10o C, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing
spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan
tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua.
Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Kadar CO2 dalam udara
Kurangnya O2
atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi biji-bijian, akar maupun
batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik sampai 10 % dan kadar O2
turun sampai 0 % maka respirasi akan terhenti.
Persediaan air
Jika kadar air
sedikit maka respirasi kecil
Jika biji
(direndam air) maka respirasi menjadi lebih giat
Pada daun yang
layu maka respirasi lebih giat ++ gula (timbunan tepung/KH)
Cahaya
Cahaya
fotosintesis + substrat repirasi
Cahaya
menambah panas , panas menambah kegiatan respirasi.
Luka
Jaringan yg
luka/terbuka ++ respirasi aktivitas sel parenkim untuk menutup luka.
Pengaruh bahan
kimia
Zat penghambat
respirasi diantaranya sianida, fluoride, Iodo asetat, CO diberikan pada
jaringan. Dalam Konsentrasi rendah (eter, kloroform, aseton, formaldehida)
menambah respirasi dalam waktu singkat.
Kesimpulan
Stomata
pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama
sekali pada daun-daun tanaman.
Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman
terhadap cekaman kekeringan.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain yaitu :
- Ketersediaan substrat
- Ketersediaan Oksigen
- Suhu
- Tipe dan umur tumbuhan
- Kadar CO2 dalam udara
- Persediaan air
- Cahaya
- Luka
Demikian Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi yang dapat kami berikan semoga bermanfaat kiranya.
DAFTAR PUSTAKA
ejournal.unud.ac.id/abstrak/judul%204(2).pdf
Sumber : https://dedi12.files.wordpress.com
Demikianlah Artikel Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi
Sekian artikel Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi dengan alamat link https://www.dunia-mulyadi.com/2015/12/materi-tentang-respirasi-dan-transpirasi.html
0 Response to "Materi Tentang Respirasi dan Transpirasi"
Post a Comment
Terimakasih atas Kunjungannya serta Komentarnya.....Jangan Lupa Like and Sharenya Thanks......