MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA - Berikut ini saya akan posting makalah zoologi vertebrata dengan tema Aves. semoga pengarang yang juga seorang seorang mahasiswa di makasar mendapat pahala. dan dimudahkan segala urusan. makalah ini saya kutip dari situs http://yanras.blogspot.com/.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Burung adalah anggota
kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan
sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagaiArchaeopteryx.Jenis-jenis
burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga
burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800
– 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya
ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke
dalam kelas Aves.
Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang
mempelajari burung ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis.
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan
reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias
keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu,
yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada
awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum
dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa
melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis
yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar,
ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa
sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah
udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya
rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang
dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot
terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari
zat tanduk.
Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih
pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi.
Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni
hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung
juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan,
gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi
dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.
Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan
bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun,
coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh
kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji buah yang keras, runcing untuk
menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur, lebar untuk menangkap serangga
terbang, atau kecil panjang untuk mengisap nektar.
Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar
pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk
berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ciri-ciri Aves?
2. Bagaimana bentuk morfologi pada Aves?
3. Bagaimana sistem pernafasan pada Aves?
4. Bagaimana sistem pencernaan pada Aves?
5. Bagaimana sistem peredaran darah pada Aves?
6. Bagaimana sistem reproduksi pada Aves?
7. Sebutkan contoh Aves?
8. Bagaimana peranan Aves dalam kehidupan
manusia?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cirri-ciri Aves
2. Untuk mengetahui bentuk morfologi pada Aves
3. Untuk mengetahui sistem pernafasan pada Aves
4. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada Aves
5. Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada
Aves
6. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada Aves
7. Untuk mengetahui macam-macam Aves
8. Untuk mengetahui peranan Aves pada
manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ciri-ciri Aves
Burung berdarah panas dan
berkembang biak melalui telur. Tubuhnya tertutup bulu dan memiliki
bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Kedua tungkai depannya telah berubah
menjadi sayap.
Ciri-ciri khusus aves antara lain :
a) Tubuh terbungkus oleh bulu
b) . Mempunyai dua pasang anggota (extremitas),
anggota anterior (sepasang) mengalami modifikasi sebagai sayap, sedangkan
sepasang anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan berenang. Pada kaki
terdapat 4 jari, 3 di depan dan 1 dibelakang. Cakar terbungkus oleh kulit yang
menanduk dan bersisik.
c) Skeleton kecil, kuat, baik, dan penulangannya
sempurna. Pada mulut terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh yang
terbungkus lapisan zat tanduk. Tempurung kepala memiliki sebuah occipitale
condyle, lehernya sangat fleksibel, tulang pembentuk pelvicus bersenyawa dengan
sejumlah vertebrae tapi sebelah ventral terbuka.
d) Respirasi dilakukan dengan paru-paru
yang menempel pada costae dan berhubungan dengan kantung udara yang meluas pada
alat-alat dalam, memiliki kotak suara atau siring pada dasar trakea.
e) Tidak memiliki vesica urinaria, zat-zat
ekskresi setengah padat, pda hewan betina biasanya memiliki ovarium kiri dan
oviduct kiri.
f) Suhu tubuh tetap (homoiothermis).
g) Memiliki 12 nervi cranialis.
h) Fertilisasi terjadi di dalam tubuh, memiliki
membran embryonica (amnion, chorion, yolk sac dan allantois) semua perkembangan
dalam telur. Anak-anaknya yang masih muda dierami, disuapi makanan dan dijaga
oleh induknya (kecuali pada Megapodes).
Burung memiliki sejumlah cirri-ciri khusus yang berhubungan
dengan kemampuan terbangnya, yaitu:.
a) Kebanyakan tulang yang besar berongga untuk
mengurangi bobot badan. Berat rangkanya hanya 10% dari seluruh berat badan.
b) Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat
otot-otot terbang yang kokoh untuk menggerakkan sayap.
c) Sistem pernafasan diperluas dengan alat
pembantu pernafasan, yaitu pundi-pundi udara yang berupa kantung selaput yang
ringan.
d) Posisi tubuhnya efisien pada waktu
terbang sehingga dapat bergerak tanpa halangan sewaktu melawan angin.
2. Morfologi Aves
Tubuh dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher)
yang biasanya panjang,truncus (badan) dan cauda (ekor).
Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala (sayap) yang terlipat seperti huruf
Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging
paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh)
yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.
Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada
sebelah dalam dan nares externa sebelah luar). Organon visus relatif besar dan
terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada
sudut medial terdapat membrana nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di
belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi
di bawah bulu khusus. di bawah ekor.
Penutup tubuh berupa
bulu mempunyai 3 tipe, yaitu :
1) Bulu kontur (plumae), untuk terbang dan
mengandung sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang
disebut pteril.
2) Bulu kapas (plumulae), tidak ada vane,
mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar
diseluruh tubuh.
3) Filoplumae, kecil-kecil dengan batang bentuk
benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur.
Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah
kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar uropigeal.
Menurut letaknya bulu
digolongkan menjadi :
a. Tetrices, yang menutupi tubuh
b. Retrices, yang berpangkal pada ekor
c. Remiges, yang terdapat pada sayap
d. Paraptirum, yang menutupi daerah bahu
e. Ala spuria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu
jari)
Perubahan dan
Peluruhan Bulu (Moult)
Kerusakan bulu ternyata bukan merupakan satu-satunya faktor yang
mendorong terjadinya perubahan dan peluruhan bulu. Pada waktu tertentu yang
berbeda dalam satu tahun (pada satu musim yang berbeda), setiap burung
mengalami perubahan bulunya atau bagian dari bulunya, bergantung pada
keperluannya. Selama musim berbiak, bulu bewarna-warni yang biasanya sangat
diperlukan untuk keperluan menarik lawan jenis, tidak lagi diperlukan,
sedangkan penyamaran masih diperlukan dalam bentuk yang lain. Untuk keperluan
yang berbeda-beda itulah kemudian burung meluruhkan bulunya pada waktu-waktu
tertentu sesual dengan keperluan. Pengetahuan mengenai waktu burung meluruhkan
bulunya dan bagaimana bentuk bulu pada periode antara peluruhan tersebut akan
sangat bermanfaat apabula kita ingin memperkirakan umur individu burung .
Fungsi bulu pada aves:
a. Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan
menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca dingin.
b. Sementara, saat cuaca panas, burung
mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu mereka.
c. Sebagai penutup tubuh
d. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk
mengemudi dan mengerem.
e. Untuk memperindah tubuh.
f. Plumae agar dapat terbang
g. Filoplumae sebagai sensor
h. Plamulae berfungsi sebagai isolator
i. Untuk menghangatkan telur saat mengerami
j. Melindungi kulit dari serangga
3. Sistem pernapasan pada Aves
Lubang hidung yang terdapat pada paruh menghubungkan rongga
hidung di atas rongga mulut. Glottis pada bagian bawah faring menghubungkan
saluran trakea yang di perkuat denga kartilago. Trakea berlanjut ke bawah arah
leher yaitu syring (kotak suara), tempat terdapatnya otot vocal, dari syring
dilanjutkan ke bronkhos paru-paru berukuran kecil melekat pada rusuk dan
vertebrata di bagian dorsal dari trax dengan jaringan ikat, paru-paru dimasuki
sejumlah broncheolus yang saling berhubungan dan sejumlah dara dari pulmonary.
Pada broncheolus melekat kantung udara yang terdapat di sela-sela organ dalam
pada rongga badan dan menjulur ke ruang disekitar vertebrta leher.
Paru-paru dapat digerakan sedikit oleh otot yang terdapat
disekitar tulang rusuk . jika sternum bergerak turun, dan rusuk menggembung ke
samping udara ke rongga paru-paru , jika kontraksi terjadi sbaliknya. Maka dara
keluar dari rongga paru-paru. Gerakan tersebut dimungkinkan karena struktur
torak yang kaku. Pada sat inspirasi, udara masuk melalui bronchioles ke kantung
udara membantu penyebaran panas tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot dan
aktivitas metabolic lainya. Suara yang terdengar pada burung dihasilkan karena
udara yang bergetar ketika melewati otot syring.
4. Sistem pencernaan Aves
Lidah pada burung berbentuk runcing dan panjang dengan lapisan
zat tanduk. Pada rongga mulut bagian atas terdapat lipatan palatal.
Dilanjutkan dengan faring, kemudian saluran esophagus yang dilapisi otot
memanjang ke bagian bawah leher tempat terdapatnya tembolok yang berfungsi
sebagai tempat penyimpan makanan.
Dan beberapa
diantaranya alat dan fungsi pada burung adalah sebagai berikut:
•Paruh : Mengambil makanan.
• Kerongkongan : Saluran makanan menuju tembolok.
• Tembolok : Menyimpan makanan sementara.
• Lambung kelenjar : Mencerna makanan secara kimiawi.
• Lambung pengunyah : Menghancurkan makanan.
• Hati : Membantu mancerna makanan secara mekanis.
• Pankreas : Menghasilkan enzim.
• Usus halus : Tempat pencernaan sari makanan yang diserap
• oleh kapiler darah pada dinding usus halus.
• Usus besar : Saluran sisa makan ke rectum.
• Usus buntu : Memperluas daerah penyerapan sari makanan.
• Poros usus : Tempat penyimpan sisa makanan sementara.
• Koloaka : Muara 3 (tiga) saluran,yaitu :
• Pencernaan usus.
• Saluran uretra dari ginjal
• Saluran kelamin
Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk
mengambil makanan.Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk
kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan.Bagian bawah kerongkongan
membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Kemudian masuk ke lambung
kelenjar. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang
menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secara kimiawi.
Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah. Disebut lambung
pengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk
menghancurkan makanan. Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau
pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
Kemudian makanan masuk menuju usus halus.Enzim yang dihasilkan
oleh pankreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus.Hasil pencernaan berupa
sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung
mempunyai dua usus buntu yang terletak antara lambung dan usus.
Usus buntu berguna untuk memperluas daerah penyerapan sari
makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros usus
(rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.
Sistematis pencernaan makanan pada burung :
Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar →Lambung pengunyah →
Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar →Usus buntu → Poros usus (rectum) →
Kloaka.
5. Sistem peredaran darah
Peredaran darah burung adalah dari paru-paru mengangkut oksigen
masuk ke serambi kiri,kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah di pompa
keseluruh tubuh melalui aorta. Dise-sel tubuh darah melepaskan O2 dan
mengikat ¬CO2. Darah yang mengandung banyak CO2 ini
masuk serambi kanan melalui pembuluh balik.Selanjutnya darah masuk bilik
kanan,kemudian dipompa masuk ke paru-paru. Didalam paru-paru darah melepaskan
CO2 dan mengikat O2.
Bagan sirkulasi
pada burung
Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan→ Bilik
kanan → Paru-paru
6. Sistem reproduksi pada Aves
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk
tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal
ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter.
Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk.
Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung
jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di
kloaka.
Akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk
ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan
dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh
induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas
dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru
menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta
perlu dibesarkan dalam sarang.
7. Contoh Aves
1. Ayam
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum :Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies :Gallus
gallus (Ayam)
2. Burung Unta
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan
tubuh yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang
udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan sebagainya.
Paruhnya tidak bergigi dan lancip. Burung unta mempunyai leher yang panjang dan
mampu beralri sehingga 65 km/jam.
Burung unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana beberapa
ekor burung betina akan bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina
pada waktu siang dan jantan pada waktu malam. Telur burung unta adalah telur
terbesar.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Struthionidae
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus
3. Burung kasuari
Casuarius casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesies
Kasuari. Burung dewasa berukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, dan
memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru
dan terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya
terdapat tanduk yang tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa dengan
burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga
buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat
berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya
spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak
dapat terbang. Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri dari aneka buah-buahan
yang terjatuh di dasar hutan.
Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada
waktu musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan
Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae.
Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuaKasuari diperlengkapi tanduk di atas
kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan
yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat
dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan
berwarna lebih terang daripada jantan.ri yang berukuran sangat besar dan tidak
dapat terbang
.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordatsa
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. casuarius
4. Burung Merak biru
Merak Biru adalah salah satu burung dari tiga spesies burung
merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan
dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor
yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul
tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung
jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan
garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. burung muda seperti
betina.
Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih
dari satu. Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan
burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik
berbentuk mata berwarna biru. Burung betina biasanya menetaskan tiga sampai
enam butir telur. Pakan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk
rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti
cacing, laba-laba dan kadal kecil.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: P. Cristatus
5. Burung Bangau
Bangau adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ciconiidae.
Badan berukuran besar, berkaki panjang, berleher panjang namun lebih pendek
dari burung Kuntul, dan mempunyai paruh yang besar, kuat dan tebal. Bangau bisa
dijumpai di daerah beriklim hangat. Habitat di daerah yang lebih kering
dibandingkan burung Kuntul dan Ibis. Makanan berupa Katak, ikan, serangga, cacing,
burung kecil dan mamalia kecil dari lahan basah dan pantai.
Bangau tidak memiliki organ suara syrinx sehingga tidak
bersuara. Paruh yang diadu dengan pasangannya merupakan cara berkomunikasi
menggantikan suara panggilan.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Familia: Ciconiidae
Genus : Mycteria
Spesies : Mycteria leucocephala
6. Bebek
Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki
leher yang relatif panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher
pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi dan umumnya membulat. Paruhnya berbentuk
lebar dan mengandung lamellae yang berguna sebagai penyaring makanan. Pada
spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang dan lebih kuat. Kakinya
yang bersisik kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh di
belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat
dan umumnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan
sehingga membutuhkan otot sayap yang kuat.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus : Anas
Spesies : Anas Platyrhyncos
7. Angsa
Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan
merupakan salah satu burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar
dari angsa, yaitu Angsa Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai
panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai
panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher pendek,
angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki
dan leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa
kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan
betina mirip, tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa
jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus : Cygnus
Species : Cygnus sp
8. Peranan aves pada manusia
Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis
tumbuhan. Dan sejak jaman dulu burung telah digunakan manusia untuk berbagai
kebutuhan. Burung-buring kecil membantu dalam membasmi hama serangga pada
tanaman dan ada juga sburung yang berukuran besar seperti elang dan burung
hantu menjadi predator bagi tikus sawah telur burung merupakan sumber lemak dan
protein yang di butuhkan manusia. Keindahan kicau dan warna jenis burung
tertentu menyebabkan manusia tertarik untuk memeliharanya. Dahulu, bulu burung
cendrawasih dijadikan sebagai hiasan oleh kepala suku-suku masyarakat di papua.
Begitu juga, kemampuan terbang beberapa jenis burung misalnya merpati
dimanfaatka sebagai bentuk hiburan atau kegiatan yang di perlombakan.
Selain memberi manfaat pada manusia tapi juga ada yang merugikan
. dan beberapa jenis burung memakan biji-bijian , tumbuhan muda , dan
buah-buahan yang sengaja ditanam oleh manusia. Selain itu burung juga bias
menjadi vector penyakit seperti penyakit flu burung.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang
mempelajari burung ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama
kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya,
burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu,
yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada
awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum
dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa
melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis
yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar,
ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa
sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah
udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya
rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang
dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot
terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari
zat tanduk. Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbel, Reece,
Mitcaell, JILID 2. 1925 / 1974. Biologi Edisi Kelima Ciracas Jakarta: erlangga.
Sudjadi bagod, laila siti. 2006. Biologi sains dan kehidupan surabaya:
yudhistira
Kurniati tuti. Dkk. 2009, zoologi vertebrata. prodi pendidikan biologi fakultas
tarbiyah dan keguruan uin sgd bandung.
http://1.bp.blogspot.com/.59gmopf.o/ saogtjtyudt/AA BY/ 67cuegiPJHS/sl600-h/
Bird.jpg.
kistinnah idun, endang srilestari. 2009. Biologi BSE makhluk hidup dan
lingkungannya: departemen pendidikan.
Demikianlah postingan kali ini mengenai Makalah AVES sedangkan untuk KUMPULAN MAKALAH BIOLOGI yang lain silahkan kunjungi link ini KUMPULAN MAKALAH BIOLOGI.
Demikianlah Artikel MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA : AVES
Sekian artikel MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA : AVES kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA : AVES dengan alamat link https://www.dunia-mulyadi.com/2015/08/makalah-zoologi-vertebrata-aves.html
0 Response to "MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA : AVES"
Post a Comment
Terimakasih atas Kunjungannya serta Komentarnya.....Jangan Lupa Like and Sharenya Thanks......