Materi Klasifikasi Makhluk Hidup IPA SMP
Materi Klasifikasi Makhluk Hidup IPA SMP - Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan
dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem
klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus
bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk
hidup adalah :
- Mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
- Mengetahui ciri-ciri suatu
jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis
lain
- Mengetahui hubungan kekerabatan
makhluk hidup
- Emberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
Selain memiliki tujuan, klasifikasi
memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :
- Klasifikasi memudahkan kita
dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam
- Klasifikasi membuat kita
mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
- Klasifikasi memudahkan
komunikasi
PROSES KLASIFIKASI
- Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau
mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
- Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian
dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa.
Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang
disebut takson.
- Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk
memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
TINGKATAN TAKSON
Dalam sistem klasifikasi, makhluk
hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian
dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk
hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson)
telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of
Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
- KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk
hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun
1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi,
Plantae, dan Animalia
- FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas
organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum
tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki
akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
- KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari
filum atau divisio
- ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
- FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama
family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan
biasanya diberi nama idea.
- GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf
capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau
dibedakan dari huruf lainnya.
- SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang
fertile (subur)
TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATURE
Banyak makhluk hidup mempunyai nama
local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk
memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal
di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda),
merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi
makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk
hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
- Nama species terdiri atas dua
kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan
penunjuk jenis (epitheton specificum)
- Huruf pertama nama genus
ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan
huruf kecil
- Nama species menggunakan bahasa
latin atau yang dilatinkan
- Nama species harus ditulis
berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau
lainnya)
- Jika nama species tumbuhan
terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung
atau diberi tanda penghubung.
- Jika nama species hewan terdiri
atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama
subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
- Nama species juga mencantumkan
inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L
tersebut merupakan inisial Linnaeus.
Sistem Klasifikasi
Domain
Belakangan, sistem Kingdom
sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan
memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
- Archaea (dari Archaebacteria)
- Bacteria (dari Eubacteria)
- Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan
protista)
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)
Semula para ahli hanya
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan
kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :
- Kenyataan bahwa sel kelompok
tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
- Tumbuhan memiliki klorofil
sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis
dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel
sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat
berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang
tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti,
tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan
makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae
(tumbuhan), Fungi
(jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui
struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran
inti sel. Sel yang
memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang
tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi
Namun sistem ini kemudian
diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan
Archaebacteria.
Kingdom Eubacteria
Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom
Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena
mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan
yang lebih ekstrim.
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi.
Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri
dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang),
Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai
klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora
(bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak
mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).
Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel
eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof,
yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya
sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri
dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota).
Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes)
contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang)
contoh nya jamur tempe
(Rhizopus oryzae, mucor
mue)
Kingdom Plantae
(Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari
tumbuhan lumut (Bryophyta),
tumbuhan paku (Pteridophyta),
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Kingdom
Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel
eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga
bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata/avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain
dari university of Illinois menemukan suatu
kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom
Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria
lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan
prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah
kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut
Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi
standar adalah sistem Lima
Kingdom yang ditemukan
oleh Whittaker.
Sistem Klasifikasi 6
Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith tahun 2004)
Seorang ilmuwan Thomas
Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6 Kingdom juga, namun
dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom
menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:
a. Bacteria
b. Protozoa
c. Chromista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
Walaupun sekarang Indonesia
sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut
ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.
Sistem Klasifikasi
Dibedakan menjadi 3
1
|
Sistem
Klasifikasi Alamiah
- diciptakan oleh
Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi) - tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba |
2
|
Sistem
Klasifikasi Buatan
- diciptakan oleh Carolus
Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia
- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi - dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah
morfologi.
- merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia - misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran. |
3 Sistem Klasifikasi
filogenetik
- diciptakan oleh Charles
Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi.
- Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang
- Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang
lebih dekat.
- didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan
- didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan
kekerabatan antara satu
dengan yang lainnya.
Keanekaragaman Makhluk Hidup
A. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Makhluk hidup di dunia ini sangat
beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk mempelajarinya, yaitu
dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk
hidup ini disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah
adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah
laku, dan lain-lain.
Klasifikasi dilakukan berdasarkan
kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan
klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson.
Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok
yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata
nama biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup
menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus
dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar,
dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing.
Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk hidup lebih dari
dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan
ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis
atau Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H.
Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera,
protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para
ilmuwan biologi. Pembagian lima
kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan
kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri monera a dalah uniseluler
(bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki
reproduksi secara aseksual.
1) Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan
prokariotik. Umumnya tidak memiliki klorofil, namun ada yang memiliki
klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil,
hanya beberapa mikron.
a) Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus
(bulat) Contoh: Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2)
Basil (batang) Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral
(berbengkok-bengkok) Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b) Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya
Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
untuk hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis bakteri berdasarkan cara
mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri heterotrof, makanan diperoleh
dari organisme lain. (2) Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari
sisa-sisa organisme lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit,
makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri
merugikan. Contoh: Mycobacterium tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan
diperoleh dengan membuat sendiri.(5) Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam
membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri
hijau-biru. (6) Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya
menggunakan energi kimia. Contoh: bakteri hidrogen.
2) Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
a. Cyanobacteria tidak semuanya
bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga mampu
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di danau,
laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air
dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan
sebagai sumber makanan yang kaya protein).
b. Protista C iri-ciri protista a
dalah eukariotik (mempunyai membran
inti), uniseluler atau multiseluler
(bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1) Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini yang
termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa). Cermatilah. a)
Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia.
Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
c) Flagellata Flagellata bergerak
menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh
hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada
hewan ternak).
d) Cilliata hidup bebas di
air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh:
Paramecium caudatum.
e) Sporozoa tidak
memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit.
Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
2) Protista yang memiliki ciri-ciri
seperti tumbuhan (ganggang/ algae)
Berikut ini adalah yang termasuk
protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
a) Euglenophyta Cirinya adalah
uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu
berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian besar
Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di
air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif.
Contoh: Ceratium.
3) Protista yang memiliki ciri-ciri
seperti jamur (fungi)
Berikut ini yang termasuk protista
yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam
siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang berbentuk seperti
amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula
membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur air) Oomycota
hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam,
dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan
hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai
dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel
pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya adalah
eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau
multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat
lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan
ganggang membentuk lumut kerak (lichenes). Reproduksi secara aseksual
menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan
zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam
fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang tidak
bersekat. b) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara
aseksual dengan spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa
tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup
sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe ).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau multiseluler
(sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang
tidak. d) Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara
seksual dengan konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa
organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh:
Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3) Basidiomycota Ciri-cirinya
adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang
tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia.
e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan menghasilkan
basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota Disebut juga jamur
tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus
wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom plantae atau
tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri eukariotik dan
multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk
menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh,
plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan
Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh
yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati.
Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak
tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki
klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang
memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan
secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan
betina. Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta
(alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan
Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta
hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang
menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki
klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis)
yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil
spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh
secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan
betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit.
Contoh: Marchantia.
(2) Musci (Lumut daun) Tubuh
lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok.
Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2) Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh
angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun
sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat
mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun
berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta
adalah:
a) Pterydophyta Me mpunyai daun,
batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi
untuk menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh
angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut.
Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba),
Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku
sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan
biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan
biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta
dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnospermae (tumbuhan biji
terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak
terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut
yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina.
Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii
(pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh:
Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji
tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal
biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap
maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan,
biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma
(cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua
kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan
organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom
animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang,
yaitu:
1)
Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum,
yaitu: a) Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan
multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di
air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk
seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga)
Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai
bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel
terdapat alat penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Nemathelminthes (Cacing gilig)
Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi
kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau sebagai
parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
d) Platyhelminthes (Cacing pipih) Bentuk tubuh pipih, simetri bilateral, triploblastik, dan acoelomata. Tubuhnya terdiri atas bagian kepala (anterior), ekor (posterior), bagian punggung (dorsal), bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral). contohnya : Kelas Turbellaria (cacing berambut getar), Kelas Trematoda (cacing isap), dan Kelas Cestoda (cacing pita).
e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh di lindungi cangkang, ada
pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air
tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku)
Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, da n
perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit,
simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit
duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.
Permukaan tubuh umumnya berkulit
duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di perairan
laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
2)
Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang
belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran
darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina.
Ver tebrata terdiri atas: a) Pisces
(ikan), contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh:
komodo. d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.
B. Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup di dunia ini sangat
beraneka ragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat
kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.
Sel adalah satuan terkecil makhluk
hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-macam.
Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi
fungsifungsi atau kegiatan hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian
sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut
adalah sebagai berikut:
Membran plasma berfungsi sebagai
pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar
sel. Pada sel hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap.
Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel
menjadi lapisan sel terluar. Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan
protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk
ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
Sitoplasma adalah l arutan yang
berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan
bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan
molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan
gas-gas yang membentuk larutan.
Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah: 1) Mit okondria berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5) Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia. 6) Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan.
Inti sel disebut juga
nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus
atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti
terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan.
Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.
Jaringan adalah kumpulan sel yang
memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan
berbeda.
a). Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan
bermacam-macam, yaitu:
1) Jaringan meristem Jaringan
meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini
berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar
serta pada kambium (ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis Jaringan ini terletak
pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung
jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim merupakan
jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim
terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh Jaringan
pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang,
daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan
sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut Jaringan
pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan
xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan,
floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh
tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini
terdapat pada akar dan batang.
b. Jaringan pada Hewan
Jaringan p ada h ewan sama dengan
jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai
pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu
epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal,
contohnya epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel
berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk
menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat berfungsi
memperkuat tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan tulang
berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi
menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3) Jaringan otot
Jaringan ini berfungsi sebagai alat
gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot
polos, dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai
alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah terdiri
atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi untuk
menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf
(neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Sistem organ adalah kumpulan dari
organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem. Contoh sistem
organ adalah sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung, paru-paru,
bronkus, dan tenggorokan. Semua sistem organ
akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan
membentuk organisme. Sistem organ ini saling mempengaruhi sistem organ yang lain.
Jika satu sistem organ rusak akan mengganggu sistem organ yang lain.
Sistem
Klasifikasi
Taksonomi merupakan ilmu yang
mengkaji pengelompokkan mahluk hidup.
Dipelopori oleh Carolus Linnaeus
pada abad ke-18. Prinsip klasifikasi yang digunakan Linnaeus adalah
pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama
dengan sistem tata nama ganda.
Proses Klasifikasi
Klasifikasi Sistem Alami = Berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan
fisiologi.
Klasifikasi Sistem Filogeni = Berdasarkan sejarah evolusi mahluk hidup.
Klasifikasi Sitem Buatan = Berdasarkan persamaan cirri morfologi yang mudah
dilihat.
Kegiatan mengelompokkan mahluk hidup menghasilkan kelompok-kelompok takson.
Banyak dan sedikit persamaan atau perbedaan ciri antar-anggota suatu kelompok
mahluk hidup akan menentukan jenjang takson dan juga menunjukkan jenjang
kekerabatannya.
Kelompok mahluk hidup yang
memiliki sedikit persamaan berada pada jenjang takson lebih tinggi dibandingkan
kelompok mahluk hidup yang memiliki banyak persamaan. Semakin sedikit
persamaanya maka semakin jauh kekerabatannya.
Sistem Tata Nama Mahluk
Hidup
Fungsi : Untuk
memudahkan komunikasi antar-ilmuwan biologi mengenai jenis mahluk hidup
Penemu : Carolus Linnaeus pada
tahun 1735
Sistem : Tata Nama Ganda atau
Binomial Nomenclature
Contoh :
Demikianlah Artikel Materi Klasifikasi Makhluk Hidup
Sekian artikel Materi Klasifikasi Makhluk Hidup kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Materi Klasifikasi Makhluk Hidup dengan alamat link https://www.dunia-mulyadi.com/2015/05/materi-klasifikasi-makhluk-hidup.html
klasifikasi avertebrata dobel yg coelenterata,,,platyhelminthes nya gak ada. tolong diedit ya
ReplyDeleteTrims akan segera saya revisi....sekali lagi terimakasih atas sarannya
Delete